KECAMATAN KAPUR IX

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BATU HIDUNG

Admin
Sabtu, 01 Juni 2019
1,188 Dibaca
...

ALIRAN SUNGAI BATANG KAPUR

 

“Sungai ini menjadi satu-satunya transportasi dari dan ke Sumatera Barat, sebelum jalan lintas Sumatera Barat-Riau selesai.Sampan yang kami tumpangi berukuran besar, muat untuk dua puluh orang. Arus sore itu deras dengan air berwarna kecoklatan .Raungan mesin BOOT 40 PK dari perahu terdengar keras, kami berjalan pelan melawan arus sungai.

01_12

01_2

Lebih kurang Sepuluh menit dari tempat kami naik, haluan perahu berputar kearah kiri. Sinar matahari yang akan naik keperaduan menembus rimbun daun pepohonan ditas perbukitan. Lanskap di depan saya penuh warna. Alur sungai yang tadinya lebar pelan-pelan menyempit. Namun, lebar sungai ini masih bisa dilewati perahu dengan berpapasan. Lanskap perbukitan berubah menjadi tebing-tebing setinggi 35 meter. Tebing ini menjadi pagar pembatas antara sungai dan daratan. Saya masuk di sungai Batang Kapur atau dalam bahasa Kec.Kapur IX, Sungai Batang Kopua.

01_4

01_3

Sungai Batang Kapur adalah anak dari Sungai Kampar, sungai ini mengalir dari Kecamatan Kapur IX Kab.Lima Puluh Kota menuju Sungai Kampar di desa Tanjung Muara Takus kecamatan XIII Koto Kampar. Desa Tanjung berjarak lima kilometer kearah barat dari Candi Muara Takus. Sungai Batang Kapur, pada zaman dahulu, sebelum jalan Lintas Sumatera Barat-Pekanbaru dibangun menjadi jalan utama dari dan ke Sumatera Barat. Para pedagang emas, gambir, dan karet pada zaman dahulu menyusuri sungai hingga sampai di Pekanbaru untuk menjual barang dagangan mereka. Setelah jalan lintas Pangkalan - Kapur IX diresmikan. Jalur ini pelan-pelan mulai dilupakan, hanya beberapa perahu yang melewati sungai ini.

01_10

Warna dari sungai Batang Kapur juga berbeda dengan sungai Kampar yang menjadi muara dari sungai. Sungai Batang kapur berwarna kehijauan. Karena batu-batu yang berukuran besar dan air sungai yang berwarna kehijauan, maka menurut sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke sini. Sungai Batang kapur memiliki julukan “ Green Canyon Riau”. Mereka menganalogikan sungai Batang Kapur dengan Green Canyon di Pangandaran, Propinsi Jawa Barat. Disini ada 34 batu besar yang memiliki nama di sungai Batang Kapur.Penamaan batu-batu ini karena bentuk dari batu yang unik. Diantara nama itu adalah, batu kodok. Batu kodok, karena batu ini memiliki bentuk seperti mulut kodok. Batu kodok berada di kiri pintu masuk sungai Batang Kapur.

01_6

01_7

Tujuh menit berperahu dari batu kodok, diantara suara mesin perahu yang memekakkan telinga. Samar-samar terdengar gemuruh air yang jatuh ke sungai. “ Itu suara air terjun batu hidung” teriak pemuda dikanan saya. Dikiri sungai Batang kapur, terdapat air terjun yang mengalir di batu yang seolah olah dipahat menyerupai hidung manusia. Air terjun ini dinamakan air terjun batu hidung. Ada kepercayaan yang dipercaya masyarakat yang tinggal di desa Tanjung, jika air mengalir dari bagian kanan hidung, maka hasil panen akan melimpah. Air di sekitar batu hidung menggoda saya untuk terjun dari perahu,, sekedar untuk berenang.

01_8

Tidak jauh, dari air terjun batu hidung,berjarak lima menit menggunakan perahu, terdapat air terjun yang jatuh dari batu yang berbentuk seperti senjata tajam. Mereka menamakan batu ini dengan nama batu Parang, dalam bahasa tempatan, disebut dengan batu lodiong. Air terjun batu parang memiliki ketinggian 35 meter. Dengan debit air yang tidak sederas air terjun batu hidung.

Dari batu parang, sayangnya, perjalanan menuju hulu sungai Kapur tidak bisa dilanjutkan. Perahu yang kami gunakan tidak bisa melewati jeram-jeram yang ada. Cobalah berkunjung ke Sungai Batang Kapur, sepulang anda berkunjung dari Candi Muara Takus untuk merasakan sensasi menelusuri tebing-tebing.v

 

Berita terkait
Senin, 20 Februari 2023 556 Dibaca
Jumat, 15 November 2019 943 Dibaca
Selasa, 12 November 2019 564 Dibaca
share Bagikan berita
facebook Facebook
whatsapp Whatsapp
twitter Twitter
`

Feedback